Selasa, 08 September 2009

photodiode kecil

Pada saat tidak ada serum maka resistansi photodiode kecil sehingga arus yang keluar besar dan sebaliknya saat ada serum arus menjadi kecil karena resistansi photodiode besar. Dimana arus tersebut akan menjadi tegangan karena diberi resistor setelah output photodiode. Tegangan output photodiode dibuffer agar tegangan input sama dengan output. Karena tegangan setelah dibuffer kecil maka dikuatkan dengan Penguat Non Inverting Amplifier 13 kali. Setelah dari Penguat Non Inverting Ampifier melewati Low Pass Filter untuk menghilangkan noise setelah itu akan dibuffer agar tegangan tidak drop/turun karena digunakan sebagai inputan tegangan analog ADC. Pada saat CS berlogika 0 maka ADC aktif, WR berlogika 0 maka ADC konversi menjadi data digital dan RD berlogika 0 maka data dibaca oleh mikrokontroller AT89s51 dan oleh mikrokontroller akan diolah sehingga hasil absorban dan kosentrasi dapat terbaca pada LCD.

Pembahasan Flow Chart

3.4 Pembahasan Flow Chart
Kondisi awal pada saat pertama kali dinyalakan maka alat melakukan inisialisasi LCD. Kemudian mendeteksi kuvet, jika kuvet dan sampel sudah ada maka tunggu 3 menit. Sensor photodiode akan mendeteksi cahaya yang diperoleh dari proses hamburan cahaya terhadap sampel. Intensitas cahaya yang ditangkap detektor akan diubah menjadi sinyal listrik berupa data analog. Kemudian data analog akan masuk ke ADC 0804 yang mengubah data analog menjadi data digital. Data digital tersebut kemudian diubah untuk dikonversikan ke dalam besaran analog berdasarkan alogaritma yang terdapat dalam bahasa pemograman yang akan diolah oleh IC Mikrokontroller yang akan ditampilkan hasil Absorban dan kosentrasi Alkaline Phosphatase pada LCD.

Buffer LF 353

2.8 Penguat Operasional IC LF 353
IC LF 353 merupakan IC yang memiliki dua buah IC dalam satu keping IC. Di desain khusus untuk dioperasikan dengan 2 supply dengan rentang tegangan yang luas, yaitu ± 15 V pada modul ini digunakan sebagai penguat non inverting amplifier serta sebagai buffer. Dalam modul ini supply untuk IC LF 353 menggunakan + 12 V dan -12 V .




Gambar 2.4 IC LF 353
Rangkaian Buffer seperti pada gambar 2.5

+ Vs


Gambar 2.5 Buffer LF 353
Tegangan output mempunyai polaritas dan besar yang sama dengan tegangan input. Impedansi input yang sangat besar membuat arus yang menuju terminal non inverting (+) sangat kecil.

Kamis, 11 Juni 2009

Yuridis Terhadap Pemberian Kredit

Dari uraian-uraian di atas penulis sangat tertarik untuk meneliti, mengkaji dan menelaah permasalahan tersebut untuk dijadikan suatu karya tulis yang berjudul : “Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Fiducia”.

A. Rumusan Permasalahan
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam sripsi ini ialah :
a. Bagaimana pelaksanaan pemberian kredit dengan jaminan fiducia pada Bank Tabungan Negara.
b. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan debitur wanprestasi.
c. Apakah tindakan hukum bank Tabungan Negara terhadap barang jaminan fiducia pada saat terjadi kredit macet.
d. Hambatan apa saja yang timbul berkaitan dengan jaminan fiducia dalam mengatasi kredit macet.